Assalaamualaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.Memang, melupakan sekaligus memaafkan kesalahan orang lain termasuk usaha yang sangat berat. Seolah-olah seperti halnya pekerjaan memindahkan sebuah gunung. Apalagi luka yang mereka ukir di dalam sanubari kita begitu dalam. Sepertinya mudah di ucapkan tapi tidak semua orang mampu melakukanya dengan ikhlas. Namun kita tetap di tuntut untuk memaafkannya, terlebih ketika dia sudah meminta maaf kepada kita . Mengapa demikian? Bukankah kita ketika berbuat salah juga ingin dimaafkan? Karena itu kita harus maafkan.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf ,hendaklah memaafkannya, apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan) , niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim).
“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan (HR Ath-Thabrani).
“Barangsiapa senang melihat bangunannya dimuliakan, derjatnya di tingkatkan , maka hendaklah dia mengampuni orang yang bersalah kepadanya, dan menyambung (menghubungi) orang yang pernah memutuskan hubungannya dengan dia “ (HR Al-Hakim)
“Jika hari kiamat tiba , terdengarlah suara panggilan, “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala- pahalamu .Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga.” (HR.Adh-Dhahak dari ibnu Abbas Ra).
Situs Bisnis:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar